Selasa, 05 Juni 2012

TIGA SARAN PENTING KEPADA PIMPINAN DALAM RANGKA MENINGKATKAN KINERJA PENILIK DI LINGKUNGAN DINAS PENDIDIKAN



Oleh:
Arif Nasdianto (Sekjen IPI Pusat)*


Pertama, untuk meningkatkan kinerja penilik,  Pimpinan (Kepala Seksi, Kepala Bidang dan Kepala Dinas Pendidikan) atau lembaga hendaknya memperhatikan Iklim organisasi seperti : (1) Lingkungan Fisik, (2) Lingkungan Sosial, (3) Sistem Manajemen Dinas Pendidikan) Yang perlu diciptakan dan dibangun oleh pimpinan Dinas Pendidikan dalam rangka meningkatkan kinerja. Lingkungan Fisik dengan indikator ; Ruang  kerja, alat transportasi,  alat /bahan kerja, mebeler. Lingkungan  Sosial   dengan  indikator;    Hubungan   antara  atasan  dan bawahan, Hubungan teman sekekerja, Hubungan dengan lembaga binaan,  Sistem Manajemen dengan indikator ; Struktur dan birokrasi Dinas Pendidikan , Alokasi Sumber Pembiayaan operasional Penilik dan Pengajian serta tunjangan lainnya, Standar dan prosedur Kerja, Kepemimpinan.

 Kedua, pimpinan atau atasan langsung disarankan hendaknya dapat meningkatkan dan mendorong tumbuhnya Iklim Organisasinya karena Iklim Organisasi mempunyai konstribusi yang sangat berarti terhadap Kinerja Penilik. Upaya yang dapat dilakukan setelah lingkungan fisik, sosial dan sistem manajemen dikelola maka upaya tersebut antara lain secara internal seperti menumbuhkan rasa pecaya diri, rasa memiliki, tanggung jawab, pengakuan dan prestasi, maupun secara eksternal seperti memberi kesempatan yang luas kepada penilik untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan serta pemenuhan kebutuhan penilik.

Ketiga, untuk meningkatkan Sikap Terhadap Profesi sangat diperlukan perhatian pimpinan Dinas Pendidikan kepada Penilik agar senantiasa mengikuti pelatihan, seminar, workshop atau diskusi-diskusi ilmiah dalam menambah pengetahuan dan wawansan kependidikan. Untuk itu Pimpinan (Kepala Seksi dan Kepala Dinas Pendidikan) hendaknya memberikan keleluasaan dan memberikan dorongan agar Penilik meluangkan waktunya dalam mengikuti kegiatan-kegiatan dalam rangka menambah ilmu pengetahuan. Kemudian untuk menumbuhkan sikap positif pada aspek kualifikasi profesionalisme dan profesi, Pimpinan (Kepala Seksi dan Kepala Dinas Pendidikan) selalu  memberikan pemahaman tugasnya dan diberikan motivasi agar penilik memiliki komitmen yang tinggi dan bertanggung jawab dalam rangka melaksanakan tugas sebagai penilik di Dinas Pendidikan. Kemudian pertanyaannya, “ Bagaimana seorang Pimpinan yang tidak memahami tugas pokok fungsi Penilik?” untuk itu seorang pemimpin hendaknya dapat berdikusi bersama dan merencanakan bersama tugas penilik sebagai pengendali program dan evaluasi dampak program PNFI (PAUDNI). * Penilik Kota Administrasi Jakarta Timur (https://www.facebook.com/arif.nasdianto)


2 komentar:

Pedukasi mengatakan...

atas yg baik adalah yg senantiasa mendengar suara yang datangnya dari bawah dirinya. Kalau gak mau dengar... suaranya diarahkan ke atasannya sang atasan aja pak heheheh... alias dilewatin aja.

Anonim mengatakan...

Saya sanagat setuju dengan adanya upaya pemerintah dalam meningkat kompetensi penilik dalam melaksankan tupoksinya (pengendali dan pengevaluasi dampak program PAUDNI).

Tak bisa dipungkiri, bahwa tupoksi penilik tidak semudah tupoksi pengawas TK/SD. Pengawas TK/SD secara riil adalah mengawasi dan menilai administrasi dan aplikasi(kenerja) para kepala sekaolah dan guru pembelajaran di sekolah. Enaknya, yang diawasi tersebut adalah individu yang sudah profesioanal; dan lembaganya sudah tertata sejak lama.

Berbeda dengan Tupoksi penilik. Secara nyata di lapangan, penilik berhadapan dengan lembaga dan individu yang statusnya beragam statusnya, kualifikasi akadsemisnya, dan lembaga yang dihadapinya.

Penilik berhadapan dengan banyak yayasan yang membuka aneka ragam program pendidikan nonformal, maka dengan sednirinya penilik berhadapan dengan banyak individu yang beragam statusnya, pendidikannya, dan segala permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan program pendidikan nonformal yang dilaksanakannya.

Kondisi ini mengajhruskan penilik memiliki komptensi di bidang supervisi, manajerial, evaluasi, dan sosialisasi.

Pentingnya asfek tersebut, maka sanagt perlu pula upaya pemerintah untuk membuat program pembinaan para penilik secara menyeluruh dan berkesinambungan dalam satu periode tertentu (tahun 2013/2014). Dengan pembinaan para penilik tersebut diharapkan semua penilik di Indonesia mempunyai kompetensi sesuai dengan tuntutan dan tantangan di lapangan. sehingga apa yang diinginkan oleh pemerintah/negera dari penilik dapat disumbangkan secara maksimal.

terimakasih. Jangan bersedih penilik.

Live Traffic Feed