oleh:
https://www.facebook.com/arif.nasdianto*
Banyak penilik dalam melakukan bimbingan tanpa berdasarkan perencanaan, pemantauan dan penilaian, sehingga hasil bimbingan terkesan pengulangan dan bukan merupakan penjegahan atau pengobatan penyimpangan-penyimpangan yang terjadi dalam pelaksanaan program. Variabel ini sebenarnya sangat penting untuk menentukan strategi apa yang harus dilakukan oleh seorang penilik.
Strategi yang dapat dibangun dalam melakukan bimbingan adalah melalui pendekatan perorangan atau kelompok baik bimbingan akademik maupun manajerial sesuai dengan jabatan yang disandangnya sebagai penilik.
Agar pelaksanaan dan hasil bimbingan dapat memiliki efektivitas yang tinggi maka pelaksanaan bimbingan berpedoman pada hasil pemantauan dan penilaian, karena pekerjaan ini merupakan mata rantai yang tidak terpisahkan dari pekerjaan sebelumnya oleh seorang penilik. di bawah ini skema pelaksanaan bimbingan:
Dari skema di atas maka hasil bimbingan program PAUDNI perlu dilakukan pemantauan dan penilaian program kembali dan seterusnya. Intinya skema ini menggambarkan bahwa penilik dalam melakukan bimbingan memiliki tahapan-tahapan yang bermakna sesuai prosedur pekerjaan yaitu mulai melakukan 1) inpecting (pemantauan kemudian dilanjutkan penilaian), 2) advising (bimbingan atau menasehati hal-hal penyimpangan yang terjadi dalam pelaksanaan program PAUDNI), 3) Monitoring hasil pelaksanaan bimbingan, 4) Coordinating , hal-hal yang berkaitan dengan peningktan mutu baik sarana prasaran maupun sumberdaya yang lainnya.
Adapun demention bimbingan akademik program PAUDNI sebagai berikut
- menguasai konsep, prinsip dasar, dan teori perkembangan sesuai dengan satuan PAUDNI;
- menguasai konsep, prinsip dasar, dan metode pengasuhan/pembelajaran satuan PAUDNI;
- Membimbing pendidik dan tenaga kependidikan satuan PAUDNI dalam menyusun silabudan rencana pelaksanaan pembelajaran;
- Membimbing pendidik dan tenaga kependidikan satuan PAUDNI dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran; dan
- Membimbing pendidik dan tenaga kependidikan satuan PAUDNI dalam menggunakan dan mengembangkan alat pembelajaran, media pembelajaran dan teknologi informasi untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran.
Sedangkan bimbingan managerial memiliki demention sebagai berikut:
- menguasai fungsi-fungsi manajemen pendidikan dalam penyelenggaraan satuan PAUDNI;
- menguasai konsep, prinsip, metode dan teknik supervisi pendidikan untuk meningkatkan mutu penyelenggaraan;
- menguasai teknik penyusunan rancangan dan pelaksanaan program kepenilikan pada satuan PAUDNI;
- menguasai metode dan instrumen kerja untuk melaksanakan tugas kepenilikan pada satuan PAUDNI dan
- membina pendidik dan tenaga kependidikan pada satuan PAUDNI.
Prinsip Pelaksanaan Bimbingan
Selanjtnya dalam pelaksanaan bimbingan harus memperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut :
1. Program bimbingan harus sesuai dengan program.
2. Berpusat pada individu yang dibimbing
3. Dimulai dengan identifikasi kebutuhan.
4. Fleksibel (disesuaikan dengan situasi dan lemabaga dan PTK)
5. Dijamin kerahasiaan data pribadi-pribadi.
6. Mengikutsertakan lembaga.
7. Menggunakan informasi dan data tentang PTK dan lembaganya.
8. Mengadakan kerjasama dengan instansi yang terkait.
9. Diberikan secara berkelanjutan.
*Penilik Sudin Dikmen Jakarta Timur
Tidak ada komentar:
Posting Komentar